WARISAN UNTUK KITA DAN GENERASI YANG AKAN DATANG
Oleh :Riska
Nurmala
Indonesia kaya
akan alam,warisan serta budayanya.kita patut bangga akan apa yang di miliki
oleh Indonesia.para pejuang di masa lampau
telah berjasa atas kegigihannya dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia,bahkan nyawapun mereka pertaruhkan.Lalu apa tugas kita sekarang
sebagai penerus bangsa atas apa yang telah di titipkan kepada kita sebagai warisan
dan bagimana cara kita menghagai jasa pahlawan terdahulu yang rela mati demi
kemerdekaan Indonesia?.
Perjuangan para
pahlawan dalam memerdekakan indonesia bukanlah perkara mudah.Darah bahkan nyawa
sekalipun mereka pertaruhkan hingga tiba waktunya dimana Indonesia memproklamasikan
kemedekaannya,hingga dapat di akui kemerdekaannya oleh negara lain .Saksi bisu
hasil perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan salah
satunya adalah istana kepresidenan jakarta.
Istana Kepresidenan Jakarta yang terletak
di Jl. Merdeka Utara, berdekatan dengan taman Monumen Nasional(Monas); di jantung
ibu kota negara, di atas tanah seluas 6,8 hektar, di ketinggian lebih kurang 5
meter dari permukaan laut ini menjadi saksi bisu pejuangan paa pahlawan dalam memerdekakan
Indonesia.meski telah banyak mengalami perbaikan namun texture bangunan masih
sama seperti bangunan aslinya pada saat pertama kali di bangun.
Istana Kepresidenan Jakarta terdiri
dari dua bangunan istana, yaitu Istana Merdeka yang menghadap ke Monas, dan
Istana Negara, yang menghadap ke Sungai Ciliwung, Jl. Veteran, selain itu
terdapat pula bangunan lain dalam lingkungan Istana Jakarta, yaitu Kantor
Presiden, Wisma Negara, Masjid Baiturrahim, dan Museum Istana Kepresidenan
serta halaman yang ditumbuhi oleh pepohonan besar dan tua, yang berdaun rindang
dan berakar berjuntai, serta berkat rerumputannya yang menghampar laksana
permadani hijau, Istana Jakarta tampak teduh dan asri. Istana Merdeka
mulai dibangun pada tahun 1873 pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Louden
dan selesai pada tahun 1879 pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Johan
Willem van Landsbarge. Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 2.400 meter
persegi, oleh arsitek Drossares. Istana Negara juga dikenal dengan nama Istana
Gambir.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, istana ini menjadi saksi sejarah dilakukannya penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Republik Indonesia Serikat diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Kerajaan Belanda diwakili oleh A.H.J Lovink,Wakil Tinggi Mahkota di Indonesia.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, istana ini menjadi saksi sejarah dilakukannya penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Republik Indonesia Serikat diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Kerajaan Belanda diwakili oleh A.H.J Lovink,Wakil Tinggi Mahkota di Indonesia.
Setelah penandatanganan naskah kedaulatan Republik Indonesia Serikat, bendera merah putih dikibarkan menggantikan bendera Belanda, bersamaan dengan dinyanyikannya lagu Indonesia Raya. Sejak saat itu nama Istana Gambir diganti menjadi Istana Merdeka.
Istana Kepresidenan Jakarta fungsinya lebih difokuskan kepada kegiatan resmi kepresidenan, selain sebagai kantor Presiden Republik Indonesia juga sebagai pusat kegiatan pemerintahan dan tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan, pelatikan pejabat-pejabat tinggi negara, pelantikan perwira muda TNI, penerimaan tamu-tamu negara, penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat, pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, pembukaan kongres bersifat nasional dan internasional, dan sebagai tempat memperingati Detik-Detik Proklamasi pada setiap tanggal 17 Agustus.
Istana ini banyak mencatat peristiwa, diantaranya : Jenderal de Kock menguraikan rencananya untuk menindas pemberontakan Pangeran Diponegoro dan merumuskan strateginya dalam menghadapi Tuanku Imam Bonjol kepada Gubernur Jenderal Baron van der Capellen, dan Gubernur Jenderal Johannes van de Bosch menetapkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel).Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, pada tanggal 25 Maret 1947, di gedung ini pula terjadi penandatanganan naskah Persetujuan Linggarjati, pihak Indonesia diwakili oleh Sultan Sjahrir dan pihak Belanda oleh Dr. Van Mook.
Istana Merdeka dibangun pada tahun 1879, istanan ini banyak mencatat peristiwa luar biasa dalam kehidupan pemerintahan Indonesia sehingga istana ini lebih banyak mendapat keistimewaan di hati rakyat Indonesia. Salah satunya adalah riwayat tentang nama istana itu sendiri, nama yang menggunakan kata merdeka. Kata Merdeka bukan tiada atau hampa arti, kata merdeka laksana bara asa bagi pertanda terlepasnya belenggu penjajahan di bumi Indonesia seraya menjadi bangsa yang berdaulat.
Pada tanggal 27 Desember 1949, di
Istana Merdeka terjadi peristiwa tentang pengakuan atas kedaulatan Republik
Indonesia Serikat oleh Kerajaan Belanda melalui serangkaian upacara resmi yang
dilaksanakan dalam waktu yang sama, baik di Belanda (Amsterdam pukul 10.00
waktu setempat) maupun di Indonesia (Jakarta dan Yogyakarta waktu pukul 16.00
waktu setempat). Pada hari itu di berbagai tempat dan penjuru tanah air,
ratusan ribu pesawat radio menanti siaran dari Jakarta yang membawa berita luar
biasa itu. Serta merta terdengar berita upacara penandatanganan dan penyerahan
naskah tentang pengakuan atas kedaulatan Republik Indonesia Serikat itu.
Dengan waktu bersamaan bendera Merah
Putih berkibar di depan Istana Merdeka sebagai pengganti bendera Belanda, lagu
Indonesia Raya berkumandan, dan pekikan "Merdeka, merdeka, merdeka",
yang menggema di seluruh pelosok tanah air, itu sebabnya istana bernama Istana
Merdeka.Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pertama kali
diadakan pada tahun 1950 tanggal 17 Agustus di Istana Merdeka.
Banyak sekali bukan sejarah yang di
lalui dan di ketahui oleh bangunan tesebut.jika saja bangunan tesebut daapat
bebicara mungkin ia akan menceitakan banyak hal yang tejadi kepada kita agar
kita kelak akan mampu menghargai dan meneladani jiwa patrionisme para pahlawan dan
agar kita juga mau untuk menjaga serta melestarikan warisan leluhur kita untuk
kita dan generasi yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar